Jakarta, 2 September 2025 — Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran dengan tema Indonesia (C)emas Jilid II, yang berlangsung di sejumlah lokasi strategis di Jakarta. Aksi kali ini merupakan kelanjutan dari unjuk rasa sebelumnya yang digelar beberapa bulan lalu, dengan skala massa dan isu yang lebih beragam, menggambarkan keresahan mahasiswa atas berbagai persoalan nasional yang dinilai belum terselesaikan.
Lokasi Aksi dan Partisipasi Mahasiswa
Aksi unjuk rasa yang dimulai sejak pagi hari ini berlangsung tidak hanya di depan Gedung DPR/MPR RI, tetapi juga merambat ke Balai Kota DKI Jakarta, Istana Merdeka, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ribuan massa mahasiswa dari berbagai kampus dan daerah di Jakarta terlihat antusias mengikuti rangkaian demonstrasi, menyuarakan tuntutan mereka secara damai namun tegas.
Koordinator BEM SI, Andri Setiawan, dalam orasinya menyatakan bahwa aksi ini sebagai wujud kepedulian mahasiswa terhadap kondisi bangsa yang semakin kompleks dan menuntut solusi nyata dari pemerintah.
Tuntutan Mahasiswa yang Beragam
Unjuk rasa Indonesia (C)emas Jilid II ini mengangkat berbagai tuntutan yang mencerminkan kegelisahan mahasiswa. Beberapa di antaranya adalah:
-
Kebijakan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat: Mahasiswa menuntut pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan ekonomi yang dinilai belum berpihak pada rakyat kecil, terutama kenaikan harga kebutuhan pokok dan anggaran subsidi yang dianggap tidak memadai.
-
Reformasi Pendidikan: Tuntutan peningkatan kualitas dan akses pendidikan tinggi, penghapusan biaya pendidikan yang memberatkan mahasiswa, dan advokasi kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman.
-
Isu Lingkungan Hidup: Penekanan pada penanganan darurat perubahan iklim, penghapusan kebijakan yang merusak lingkungan hidup serta peningkatan perlindungan terhadap kawasan hutan dan laut.
-
Kebebasan Sipil dan Demokrasi: Permintaan agar pemerintah menghormati kebebasan berpendapat dan mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM serta kekerasan terhadap aktivis mahasiswa.
-
Transparansi dan Penanganan Korupsi: Dorongan agar penegakan hukum terhadap kasus korupsi dilakukan secara transparan dan tanpa pandang bulu, untuk memperbaiki tata kelola negara.
Respons Pemerintah dan Aparat Keamanan
Hingga sore hari, aksi berlangsung dengan pengawalan aparat yang terlihat sigap namun tidak menghalangi jalannya demonstrasi. Pemerintah melalui perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan meminta mahasiswa tetap menyampaikan aspirasi secara konstruktif dan menjamin dialog terbuka akan dilakukan untuk menindaklanjuti semua tuntutan.
Kapolda Metro Jaya mempertegas bahwa pihak kepolisian akan memberikan jaminan keamanan selama aksi berlangsung, mengedepankan pendekatan persuasif dan non-konfrontatif terhadap para demonstran.
Analisis dan Harapan ke Depan
Aksi Indonesia (C)emas Jilid II ini menggambarkan dinamika politik dan sosial di Indonesia yang terus berkembang, di mana mahasiswa tetap menjadi ujung tombak pengawal perubahan. Dengan tuntutan yang bersifat multidimensional, aksi ini menandai bahwa mereka tidak hanya menuntut perhatian terhadap satu sektor semata, melainkan perubahan sistemik yang menyeluruh.
Ke depan, dialog yang efektif antara pemerintah dan mahasiswa sangat diperlukan agar keresahan yang diungkapkan dapat diterjemahkan dalam kebijakan konkret. Selain itu, peran media dan masyarakat luas dalam mendukung aspirasi ini akan menjadi kunci kesuksesan perjuangan demokrasi di Indonesia.