Portal Berita Indonesia

Kupas Tuntas Informasi Lengkap Seputar Indonesia

timnas

Laga uji coba Timnas Indonesia U-17 melawan Tajikistan di Stadion Sumatera Utara pada 17 Agustus 2025 awalnya berjalan normal. Namun, euforia gol pembuka oleh striker muda Mierza Firjatullah berakhir tak terduga.

Saat merayakan gol di menit ke-23, Mierza berlari ke pinggir lapangan sambil menunjuk ke arah penonton. Tanpa sadar, ia terpeleset dan jatuh ke dalam parit/jurang sedalam 3 meter yang berada di tepi lapangan. Momen itu sontak membuat rekan setim, pelatih, dan ribuan penonton terkejut.


Kondisi Pemain Setelah Insiden

Beruntung, Mierza bisa bangkit kembali dengan bantuan tim medis. Meski sempat terlihat kesakitan, ia tidak mengalami cedera serius. Bahkan, setelah diperiksa, ia masih melanjutkan pertandingan hingga menit ke-59 sebelum digantikan pelatih untuk mencegah risiko lebih lanjut.

Publik yang sempat panik akhirnya lega melihat sang pemain mampu berjalan normal dan memberi tanda “OK” ke arah penonton.


Video Viral di Media Sosial

Detik-detik insiden itu langsung viral di media sosial. Video berdurasi 15 detik memperlihatkan selebrasi penuh semangat yang tiba-tiba berubah jadi kecelakaan kecil.

Tagar #Mierza trending di Twitter/X. Banyak netizen bercampur antara panik dan geli, menyebut insiden itu sebagai “selebrasi paling ekstrem” di sepak bola Indonesia.


Respon Pelatih dan Rekan Tim

Pelatih Timnas U-17 menegaskan bahwa kondisi Mierza baik-baik saja. “Ini jadi pelajaran untuk semua pemain agar tetap memperhatikan situasi lapangan ketika merayakan gol,” ujarnya.

Sementara itu, rekan satu tim sempat menjuluki insiden ini sebagai “gol selebrasi ke jurang”. Meski dibumbui canda, mereka tetap menekankan bahwa keselamatan pemain harus jadi prioritas.


Reaksi Publik dan Media Internasional

Tak hanya media lokal, beberapa media olahraga internasional turut menyoroti kejadian ini. Mereka membandingkan insiden Mierza dengan selebrasi ekstrem pemain dunia yang berakhir insiden, seperti lompat ke pagar atau terpeleset di lapangan basah.

Meski begitu, banyak yang menilai kejadian ini menunjukkan sisi “spontanitas khas sepak bola muda” yang penuh gairah.


Infrastruktur Stadion Jadi Sorotan

Pasca insiden, sorotan publik tertuju pada infrastruktur stadion. Banyak yang menilai jurang 3 meter di tepi lapangan terlalu berbahaya dan tidak sesuai standar FIFA.

Aktivis olahraga mendesak PSSI dan pemerintah daerah untuk segera memperbaiki fasilitas agar kejadian serupa tidak terulang. Keselamatan pemain dan penonton harus ditempatkan sebagai prioritas utama.


Semangat Pemain Muda

Mierza sendiri mengaku bersyukur tidak mengalami cedera serius. Dalam wawancara usai laga, ia mengatakan, “Ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Selebrasi harus tetap hati-hati, tapi saya tidak akan berhenti bermain dengan penuh semangat.”

Sikap positif ini membuat banyak penggemar semakin simpati dan mendukung kariernya ke depan.


Pelajaran dari Insiden

Insiden ini memperlihatkan bahwa dalam dunia olahraga, faktor keselamatan tidak boleh diabaikan. Dari selebrasi sederhana sekalipun, risiko bisa muncul jika kondisi lapangan tidak mendukung.

Selain itu, momen ini mengingatkan bahwa sepak bola Indonesia masih perlu berbenah, tidak hanya dalam prestasi, tetapi juga dalam fasilitas dan manajemen pertandingan.


Kesimpulan

Selebrasi gol yang berubah jadi insiden jatuhnya Mierza Firjatullah ke jurang 3 meter berhasil bikin publik heboh. Untungnya, ia selamat dan tidak mengalami cedera serius.

Namun, insiden ini sekaligus jadi alarm bahwa standar keselamatan stadion di Indonesia perlu ditingkatkan. Di balik kelucuan yang viral, ada pesan penting: sepak bola butuh gairah, tapi juga butuh keamanan.